Tidak terbayang
sebelumnya hal ini menjadi kenyataan.
Pengalaman kelas dua SMP dengan kawan bernama Saepudin berulang lagi,
tapi dengan rasa berbeda. Dulu, sewaktu
kami masih berseragam putih biru dengan celana pendek khas SMP. Sama-sama punya mimpi waktu kecil untuk
menjelajahi lautan, pergi berpetualang
dengan kapal laut.
Alhasil, di suatu Sabtu kami membulatkan tekad dengan
pergi ke Pelabuhan Merak. Ya, rumah kami
yang berada di Pandeglang, hanya membutuhkan waktu sekitar 2 jam saja untuk
sampai di pelabuhan Merak Banten
dengan menggunakan bis kota.
Meyeberang ke
Lampung. Ya...itu misi kami hari
itu. Hebatnya lagi, tanpa sepengetahuan
orang tua.
Dengan berbekal
sisa uang jajan sekolah kami dapat membeli tiket kapal roro yang membawa kami
menjejakan kaki di Pulau Andalas. Waktu
itu, kapal Jatra 1 yang kami tumpangi.
Dengan kecepatan lambat, Pelabuhan
Bakauheni dapat kami capai dalam waktu 2 jam.
Perasaan waktu naik
kapal dan berada di tengah lautan? Ruarrrr...biasaaaa. Satu mimpi kami telah tertunaikan.
Sayangnya, Saya dan
Saepudin berpisah di penghujung SMP.
Kami meneruskan SMU di sekolah berbeda.
Tapi saya masih ingat ucapan waktu itu, “Yang kita seberangi ini hanya
selat. Nanti, saya akan menyeberangi
pulau-pulau sampai ke luar negeri,” ujarku waktu itu.
Seiring
dengan waktu, selepas kuliah dan bekerja, rupanya kesempatan itu datang. Adalah tugas perusahaan yang akan mengirimkan
delegasi untuk Pameran di Brunei Darussalam di bawah komando Kementerian
Pertahanan. Waktu itu, mobilisasi alat
pamer dan personil menggunakan kapal perang bersama dengan TNI Angkatan Laut
yang akan turut dalam parade kapal perang. Mengarungi Laut China Selatan
sambil operasi menjaga perbatasan.
0 komentar:
Posting Komentar