Pages

Jumat, 15 Agustus 2014

Allah Hanya Meminta Sedikit



Niat hati mencari hasil jepretan salah satu tempat kuliner di galeri HTC-ku. Tak sengaja jempol ini mengarah pada beberapa foto kegiatan Idul Fitri kemarin. Nampak barisan jamaah mendengarkan khutbah di area luar masjid (karena penuh).

Aku sendiri kebagian tempat di area luar dan paling belakang. Maklum datang terlambat karena bareng istriku harus menyiapkan pasukan krucil. Tapi ada hikmahnya, bisa mendapatkan ruang foto yang lebih luas dari belakang.

Menurut sang khatib, kebahagiaan seorang muslim, terutama setelah ramadhan, amalnya diterima oleh Allah SWT. Hanya saja, diterima tidaknya amal kita dirahasiakan. Tidak ada satupun yang tahu. Mungkin takut ge-er keleess.

Hikmahnya, ketidaktahuan ini akan menghadirkan rasa optimis dan khawatir. Harap-harap cemas amal ibadahnya diterima atau tidak, sehingga ia akan terus berdoa dan memperbaiki diri dengan menjaga amalan ramadhan di bulan-bulan berikutnya. Dan akankah ini menjadi ramadhan terakhir?

Inti amalan ramadhan sendiri, selain menjadikan insan bertakwa, juga berujung pada permohonan ampunan atas dosa-dosa kita.

Dan ternyata, Allah tidak meminta banyak kepada kita. Mari kita ambil contoh dari waktu ibadah sholat dan menuntut ilmu agama. Dari sekian tahun kita mengirup udara, Allah hanya meminta waktu sedikit saja.

Sholat fardhu setiap hari ada lima (anak TK juga tahu, bro). Tarolah kita ambil waktu moderat dengan wiridnya per sholat 10 menit. Pada kenyataannya banyak dari kita lebih senang dengan paket kilat, cukup 5 menit atau kurang dengan bacaan surat pendek favorit: Al Kautsar dan Al Ikhlas. Wiridnya? Allahumma lantas jalan alias mengusap muka setelah salam terus berdiri dan jalan (hehehe...gue banget).

Kembali ke laptop, eh...ke hitungan. 10 menit kali 5 kali sholat dalam sehari menghasilkan 50 menit. Kemudian dikalikan 30 hari dalam sebulan sama dengan 1.500 menit. Mari kita kalikan 12 bulan dalam setahun menjadi 18.000 menit. Coba kita konversi ke jam, menjadi 300 jam atau hanya 12.5 hari dalam setahun. (coba cek, benar ngga cara menghitungnya ya? Maklum lebih seneng ngitung uang dari pada matematika)

Coba bandingkan dengan aktivitas yang lain dalam sehari. Waktu sholat kita sehari hanya 50 menit (kurang dari 1 jam), sementara waktu tidur kita? Waktu main kita? Waktu kerja kita? Berapa hayo? Allah hanya meminta waktu sedikit. Tentunya itu hitungan minimalis sekali.

Pertinyiinnyi (tukul mode on), masihkah kita akan berat dalam beramal (sholat)? Betapa baiknya Allah, tidak meminta banyak dari kita. Mungkin bisa kita hitung sendiri waktu menuntut ilmu agama kita. Jangan-jangan malah tidak teralokasikan karena kesibukan kita.

Diakhir khutbah, sang khatib mengingatkan, perbaiki hubungan kita dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungan kita dengan manusia.

Nah, jika kita sering bermasalah terus dengan manusia, coba cek hubungan kita dengan Allah. Astagfirullah. 

Rupanya lamunanku selesai, mobil dinas dengan supirnya yang kalem telah sampai di Gerbang Tol Buah Batu. Welcome Paris van Java.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Blogroll

# Happy people is not a great man in every way, but one that can find simple things in life and give thanks diligent.
# Life is a game with obstacles encountered and when there is a chance, we have to seize it.

About