Pages

Senin, 12 November 2012

Damai Rimbun Bunga Bougainvillea



Selepas libur lebaran lalu, Jui tidak mengambil cuti sebagai tambahan libur lebaran. Akhirnya di tengah minggu itu ia pun masuk kantor. Jumat pagi, Jui terkesiap tatkala broadcast BBM mampir di telepon genggamnya. Ya, Kang Toni telah tiada pagi ini.

Kang Toni, begitu ia disapa, pulang ke haribaan yang maha kuasa dalam usia yang relatif muda, hanya selisih berapa tahun dengan Jui. Ia dikenal sebagai sosok yang pendiam namun tekun dalam menjalani setiap pekerjaannya. Sakit yang cukup mendadak membuat semua orang kaget, terlebih baru beberapa bulan ia diterima di perusahaan lain dengan memutuskan mencari penghidupan baru setelah keluar dari perusahaan tempat Jui bekerja saat ini.



Pria jebolan teknik tambang salah satu universitas swasta di Bandung ini divonis menderita leukimia. Dan waktu begitu cepat, sebulan kemudian ia dipanggil ke haribaan Sang Kholik.

Sejenak Jui teringat awal perjumpaannya, akhir 2003. Saat itu, Jui beserta dua rekannya mengikuti masa OJT dengan ditempatkan di salah satu site nun jauh di timur Borneo. Pengalaman pertama yang tentunya tidak terlupakan. Mendarat di Kalimarau dengan pesawat yang lebih mirip bis untuk menggambarkan tempat duduk dan kebisingannya. Menyusuri Sungai Kelai yang berkelok dengan jeramnya menggunakan perahu yang diberi motor penggerak. Orang sana bilang namanya ketingting.

Begitu pun saat kembali ke Jawa, mencoba pengalaman baru pilihan kami saat itu. Ya, menaklukkan jalur Berau - Samarinda dengan bis Arafat. Alhasil berangkat siang dan baru tiba di Samarinda pada pagi harinya dengan cerita malam yang tak akan terlupakan, bahu membahu menaklukkan jalan lumpur, suasana malam yang gaduh dengan saling menolong kendaraan yang terjerembab di kubangan lumpur. Untungnya, kami menggunakan setelan sepatu lapangan malam itu sehingga seperti merasakan saat loading handak di tambang basah. Dan jika mengingat peristiwa malam itu kami bertiga tertawa.

Selama tiga bulan kebersamaan di tambang batubara membuat Jui memiliki kesan tersendiri dengan sosok Kang Toni. Dan kebersamaan itu terulang kembali ketika sama-sama ditempatkan di ibukota, dan terlibat dalam beberapa penugasan perusahaan secara bersama.

Jui yang mengiringi saat pemakaman di kampung halamannya, daerah Karawang Utara, hanya tertunduk haru. Mentafakuri ibroh dari semua ini, tidak ada jaminan dengan usia. Tua atau pun muda, bahkan masih anak-anak pun, jika Sang Kholik memintanya maka tiada yang bisa menolaknya.

Kini, engkau terbaring damai di bawah rimbunan pohon Bougainvillea yang berbunga warna-warni. Selamat jalan, kawan. Semoga engkau dalam naungannya.

Pwk, 12 Nop 2012
(Mengenang sosok kang Toni, dan perjalanan bersama Sentot dan Lulu)

0 komentar:

Posting Komentar

 

Blog Archive

Blogroll

# Happy people is not a great man in every way, but one that can find simple things in life and give thanks diligent.
# Life is a game with obstacles encountered and when there is a chance, we have to seize it.

About